Kenali Aku!!

Foto saya
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Biasa dipanggil eky :D

Pengertian Resin

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lainnya.

Isi dari resin pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Asam-asam resinat

Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini terdapat dalam keadaan bebas ataupun terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut didalam larutan alkali, membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi koloidal. Garam-garam logamnya dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya banyak digunakan dalam pembuatan sabun yang murah dan vernis.

Contohnya :

  • Asam abietat didalam colophonium
  • Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum copoive
  • Asam guaiakonat didalam Guajac
  • Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch (Picea excelsa)
  • Asam komniforat didalam Myrrha.

2. Alkohol-alkohol resinat

Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM yang tinggi, yang disebut resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai hasil polimerisasi dari alkohol damar resinol, yang dengan garam-garam ferri akan memberikan reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester dengan asam-asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam umbellat).

Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :

  • Aloeresinotannol dari aloe
  • Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
  • Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
  • Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin.
  • Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.

Beberapa resinal, misalnya :

  • Benzoresinol dari benzo
  • Storesinol daro styrax
  • Guaiaresinol dari Gurjun balsem

3. Resene-resene

Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi yang khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan alkali.

Contohnya :

  • Alban dan fluavil dari Gutta perch
  • Kopalrsene dari Copal
  • Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
  • Olibanoresene dari Olibanum

Beberapa jenis resin yang digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik, podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai resin farmaseutis.

Resin-resin farmaseutis ini dapat diperoleh dengan cara :

  1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Contohnya resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum.
  2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan. Contohnya : colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva dari Balsamum copaive.
  3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung resin. Contohnya : Guaiac resin.
  4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman. Contohnya : Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan cara ini diperoleh mastiks.
  5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti copal dsb.

B. Sifat-sifat resin

Secara fisika:

1. Keras

2. Transparan

3. Plastis

4. Lembek/ leleh

Secara kimia, campuran dari:

1. Asam-asam resinat

2. Alkohol rersinat

3. Resino tannol

4. Ester-ester

5. Resen-resen
6. Bebas Zat lemak

7. Sedikit mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon

B. Beberapa jenis damar (resin)

Pembagian resin didasarkan atas isinya :

  • Damar sesungguhnya (resin) adalah zat padat yang amorf atau setengah padat, tidak larut didalam air tetapi larut didalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan membentuk sabun dengan alkali. Biasanya disamping zat-zat damar terdapat juga minyak menguap, hasil peruraian ester-ester damar, zat warna, zat pahit dsb
  • Damar gom (Gummi resina)yaitu campuran alami dari gom, minyak dan resin. Sering disebut juga damar lendir. Contohnya : Asofoetida, Myrrh
  • Oleoresin yaitu campuran alami yang homogen dari resin didalam minyak menguap. Contohnya : Terpentin, Kanada balsam, Cubeba
  • Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinamat atau benzoin atau kedua-duanya atau ester-esternya dengan minyak menguap. Contohnya : Benzoin, Perubalsam, Styrax
  • Didalam beberapa hal diketemukan resin didalam ikatan glikosidal, ikatan ini disebut glukoresin atau glikoresin misalnya yang terdapat didalm Ipomoeae, Jalapa dan Podophyllum.

Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-damar sebagai berikut:

a. Damar ester atau ester harza, diantaranya :
  1. Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, benzoe sumaetera, styrax, balsamum tolutanum, balsamum peruvianum.
  2. Damar gom. Contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum.

Damar ester adalah jenis-jenis damar yang isi utamanya adalah

  • Ester dari resinol atau alkohol damar yang tidak berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya kristalin.
  • Ester dari resinotanol, berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya amorf. Damar benzoe hanya mengandung ester saja sedang damar gom selain ester juga mengandung gom.

b. Damar resin atau resin harza

Yang biasanya disebut dengan resin resin saja atau poli-oksiresin. Sebagian ada yang masih mengandung gom seperti Myrrh dan Olibanum. Contohnya : Mastiks dan Damar.

c. Damar asam resin atau resinosaur harze

TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang terdapat bebas didalam damar dan menggolongkan jenis ini didalam resinosaur harze. Contohnya : Terebinthinae, Colophonium, Oleum terebinthinae, Balsamum canadensis, dll.

d. Damar-damar berwarna atau farb-harze

Meskipun kadang-kadang disebut sebagai gummi resina atau gom resin tetapi sama sekali bukan gom, karena gom adalah suatu zat yang kalau dalam air akan mengembang dan kemudian larut, tetapi resin sama sekali tidak larut dalam air. Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan polimer sinterik, maka pengertian resin sekarang lebih luas sehingga meliputi juga polimer-polimer yang mempunyai sifat-sifat fisis yang khas dan mempunyai fungsi yang sama dengan resin dari alam.

Contoh : Gummi gutti

Simplisia yang mengandung resin , Damar resin , Resin, Coloproni. (USP, NF)

1.Colophonium, Colophony resin.

Adalah suatu resin padat yang diperoleh dari tanaman Pinus palustris Miller dan spesies lain dari Pinus Linne (suku pinaceae). Pembuatan Oleorresin yang masih kotor, hasil penyadapan dari tanaman pinus, dimasukkan kedalam bejana tembaga dan dipanasi dengan air.

Sifat- sifat colophonium yang digunakan dalam dunia faramasi adalah suatu massa yang tembus cahaya, seperti gelas, berwarna kuning pucat atau warna amber, dan biasanya terdapat dalam keadaan terpecah-pecah dan diliputi dengan serbuk keputih-putihan.

Kegunaan colophonium dalam dunia farmasi adalah pembuatan serata, plester, dan salep-salep.

2. Imperatae rhizoma ( akar alang-alang )

Akar alang-alang adalah akar tinggal. T.A= Imperata cylindrica Beauv dengan suku Gramineae. Panjang rhizoma 4 cm atau lebih, beruas, berkeriput memanjang, tebal 2-4 mm, warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.
Susunan isi: asam kersik, damar, dan logam alkali.
Kegunaannya adalah sebagai diuretika dalam bentuk dekokta, dosis 4-12 gram.

3. Caricae Radix ( akar pepaya )

Akar pepaya adalah akar cabang Carica papaya L dengan suku Caricaceae. Simplisia ini merupakan potongan-potongan yang lurus atau bercabang, warna coklat muda atau putih kecoklatan, bagian kulit tebal garis tengah 1-3 cm. Rasa pahit khelat

Susunan isi : terutama papaine, terdapat pula K. Mironat mirosin, papayatin, damar dan tannin.

Penggunaannya adalah sebagai sebagai antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis 8-12 gram.

4. Meuremiae Tuber (bidara upas)

Bidar upas terdiri dari irisan-irisan umbi Merremia mammosa Hai fillius.Suku convolvulaceae. Umbi berbentuk serupa kerucut warna coklat tua, banyak akar-akar serabut. Panjang 4-10 cm, lebar puncak 1-3 cm.

Susunan isi : damar, zat pahit dan pati.

Penggunaannya : sebagai ekspektoransia, antiseptik (obat kumur).

5. Syzygii Semen (Biji Jamblang)

Biji jamblang adalah biji Eugenia cumini Merr. Suku Mirtaceae.

Susunan isi : minyak menguap 0,5 %, zat penyamak 6 %, Asam galus, Asam elag, pati 40 %, minyak lemak, damar, glukosida yamboiin.

Penggunaannya : Obat kencing manis dalam bentuk infus 2,5-6 gram.

6. Biglobisae Semen (Biji kedawung)

Biji kedawung adalah biji Parkia biglobosa Bentham. Suku leguminosa. Bau seperti petai, rasa agak pahit. Biji bulat memanjang, pipih, dekat tepi biji terdapat garis rusuk melingkar warna coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat kemerahan.

Susunan isi : Glikosida, damar, tannin, garam-garam alkali.

Penggunaannya : Sebagai obat mulas dan obat diare.

7. Tinosporae Cortex (Brotowali)

(Suku Menispermaceae), rasa amat pahit. Simplisia merupakan keping-keping tipis-tipis panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.

Susunan isi : damar warna hijau kekuningan, alkaloid.

Penggunaan : sebagai tonikum, obat demam.

8. Guazumae Folium (Daun Jati belanda)

Daun jati belanda adalah daun Guazuma ulmifolia Lamarch var. Tomentosa suku Sterculiaceae. Bau aromatik, rasa agak khelat. Helai daun berbentuk bulat telur, ujung daun berbentuk jantung yang kadang-kadang tidak setengkup, tepi daun bergerigi, permukaan daun kasar warna hijau kecoklatan sampai coklat muda. Panjang 8-15 cm.

Susunan isi : Lendir, zat penyamak dan damar alkaloid.

Penggunaan : Obat langsing.

9. Andrograpidis herba (sambiloto)

Herba sambiloto adalah bagian diatas tanah tanaman Andrograpis paniculata Nees suku Acanthaceae.

Pemerian : Tidak berbau dan rasa pahit. Batang tidak berambut tebal 2-6 mm, persegi empat daun bersilang berhadapan, bentuk lidah tombak, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, rapuh, tipis tidak berambut, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat, tangkai daun pendek.

Susunan isi : Asam karsi, damar, logam alkali.

Penggunaan : Diuretik, antipiretik.

10. Sindorae Fructus (Saparantu)

Separantu adalah buah Sindora sumatrana Minuel. Suku leguminose.

Pemerian : bau lemah, rasa khelat.

Susunan isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak, damar, gom.

Penggunaan : Astringensia.

Pengertian Resin

Resin atau dammar adalah suatu campuran yang kompleks dari ekskret tumbu-tumbuhan dan insekta, biasanya berbentuk padat dan amorf dan merupakan hasil terakhir dari metabolisme dan dibentuk dari ruang-ruang skizogen dan skizolisigen. Secara fisis, resin (damar) ini biasanya keras, transparan plastis dan pada pemanasan menjadi lembek. Secara kimiawi, resin adalah campuran yang kompleks dari asam-asam resinat, alkoholresinat, resinotannol, ester-ester dan resene-resene. Bebas dari zat lemas dan mengandung sedikit oksigen karena mengandung zat karbon dalam kadar tinggi, maka kalau dibakar menghasilkan angus. Ada juga yang menganggap bahwa resin terdiri dari zat-zat terpenoid, yang dengan jalan addisi dengan air menjadi dammar dan fitosterin.sifatny tidak larut dalam air, sebagian larut dalam alcohol, larut dalam eter, aseton, petroleum eter, kloroform, dan lain-lain. Apabila resin-resin dipisahkan dan dimurnikan, biasanya dibentuk dalam zat padat yang getas dan amorf, yang kalau dipanaskan akan menjadi lembek dan akan habis terbakar. Resin ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alcohol dan pelarut organic lainnya.

Isi dari resin pada umumnya adalah sebagai berikut :

1. Asam-asam resinat

Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang biasanya mempunyai sifat gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini terdapat dalam keadaan bebas ataupun terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut didalam larutan alkali, membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi koloidal. Garam-garam logamnya dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya banyak digunakan dalam pembuatan sabun yang murah dan vernis.

Contohnya :

  • Asam abietat didalam colophonium
  • Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum copoive
  • Asam guaiakonat didalam Guajac
  • Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch (Picea excelsa)
  • Asam komniforat didalam Myrrha.

2. Alkohol-alkohol resinat

Terdiri dari : Alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM yang tinggi, yang disebut resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai hasil polimerisasi dari alkohol damar resinol, yang dengan garam-garam ferri akan memberikan reaksi seperti tannin. Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat sebagai ester dengan asam-asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat, asam umbellat).

Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :

  • Aloeresinotannol dari aloe
  • Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
  • Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
  • Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin.
  • Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.

Beberapa resinal, misalnya :

  • Benzoresinol dari benzo
  • Storesinol daro styrax
  • Guaiaresinol dari Gurjun balsem

3. Resene-resene

Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi yang khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut dalam larutan alkali dan tidak terhidrolisis dengan alkali.

Contohnya :

  • Alban dan fluavil dari Gutta perch
  • Kopalrsene dari Copal
  • Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
  • Olibanoresene dari Olibanum

Beberapa jenis resin yang digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik, podophyllum dan sebagainya yang disebut sebagai resin farmaseutis.

Resin-resin farmaseutis ini dapat diperoleh dengan cara :

  1. Ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Contohnya resin dari Jalapa ipomoea dan podophyllum.
  2. Memisahkan minyak menguapnya dengan cara penyulingan. Contohnya : colophonium dari terpentin dan resin dari copaiva dari Balsamum copaive.
  3. Dengan memanasi bagian dari tanaman yang mengandung resin. Contohnya : Guaiac resin.
  4. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman. Contohnya : Oleoresin yang kemudian diuapkan, dengan cara ini diperoleh mastiks.
  5. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti copal dsb.

B. Sifat-sifat resin

Secara fisika:

1. Keras

2. Transparan

3. Plastis

4. Lembek/ leleh

Secara kimia, campuran dari:

1. Asam-asam resinat

2. Alkohol rersinat

3. Resino tannol

4. Ester-ester

5. Resen-resen
6. Bebas Zat lemak

7. Sedikit mengandung oksigen dan banyak mengandung karbon

B. Beberapa jenis damar (resin)

Pembagian resin didasarkan atas isinya :

  • Damar sesungguhnya (resin) adalah zat padat yang amorf atau setengah padat, tidak larut didalam air tetapi larut didalam alkohol atau pelarut organik lainnya dan membentuk sabun dengan alkali. Biasanya disamping zat-zat damar terdapat juga minyak menguap, hasil peruraian ester-ester damar, zat warna, zat pahit dsb
  • Damar gom (Gummi resina)yaitu campuran alami dari gom, minyak dan resin. Sering disebut juga damar lendir. Contohnya : Asofoetida, Myrrh
  • Oleoresin yaitu campuran alami yang homogen dari resin didalam minyak menguap. Contohnya : Terpentin, Kanada balsam, Cubeba
  • Balsamum adalah campuran dari resin dengan asam sinamat atau benzoin atau kedua-duanya atau ester-esternya dengan minyak menguap. Contohnya : Benzoin, Perubalsam, Styrax
  • Didalam beberapa hal diketemukan resin didalam ikatan glikosidal, ikatan ini disebut glukoresin atau glikoresin misalnya yang terdapat didalm Ipomoeae, Jalapa dan Podophyllum.

Atas dasar yang sama TSIRCH membagi damar-damar sebagai berikut:

a. Damar ester atau ester harza, diantaranya :
  1. Damar benzoe, contohnya : Benzoe siam, benzoe sumaetera, styrax, balsamum tolutanum, balsamum peruvianum.
  2. Damar gom. Contohnya : Asafoetida, Galbanum, Ammoniacum.

Damar ester adalah jenis-jenis damar yang isi utamanya adalah

  • Ester dari resinol atau alkohol damar yang tidak berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya kristalin.
  • Ester dari resinotanol, berwarna dengan reagen tannin dan bentuknya amorf. Damar benzoe hanya mengandung ester saja sedang damar gom selain ester juga mengandung gom.

b. Damar resin atau resin harza

Yang biasanya disebut dengan resin resin saja atau poli-oksiresin. Sebagian ada yang masih mengandung gom seperti Myrrh dan Olibanum. Contohnya : Mastiks dan Damar.

c. Damar asam resin atau resinosaur harze

TSIRCH mengutamakan isi asam-asam resinat yang terdapat bebas didalam damar dan menggolongkan jenis ini didalam resinosaur harze. Contohnya : Terebinthinae, Colophonium, Oleum terebinthinae, Balsamum canadensis, dll.

d. Damar-damar berwarna atau farb-harze

Meskipun kadang-kadang disebut sebagai gummi resina atau gom resin tetapi sama sekali bukan gom, karena gom adalah suatu zat yang kalau dalam air akan mengembang dan kemudian larut, tetapi resin sama sekali tidak larut dalam air. Kemudian dengan diketemukannya bahan-bahan polimer sinterik, maka pengertian resin sekarang lebih luas sehingga meliputi juga polimer-polimer yang mempunyai sifat-sifat fisis yang khas dan mempunyai fungsi yang sama dengan resin dari alam.

Contoh : Gummi gutti

Simplisia yang mengandung resin , Damar resin , Resin, Coloproni. (USP, NF)

1.Colophonium, Colophony resin.

Adalah suatu resin padat yang diperoleh dari tanaman Pinus palustris Miller dan spesies lain dari Pinus Linne (suku pinaceae). Pembuatan Oleorresin yang masih kotor, hasil penyadapan dari tanaman pinus, dimasukkan kedalam bejana tembaga dan dipanasi dengan air.

Sifat- sifat colophonium yang digunakan dalam dunia faramasi adalah suatu massa yang tembus cahaya, seperti gelas, berwarna kuning pucat atau warna amber, dan biasanya terdapat dalam keadaan terpecah-pecah dan diliputi dengan serbuk keputih-putihan.

Kegunaan colophonium dalam dunia farmasi adalah pembuatan serata, plester, dan salep-salep.

2. Imperatae rhizoma ( akar alang-alang )

Akar alang-alang adalah akar tinggal. T.A= Imperata cylindrica Beauv dengan suku Gramineae. Panjang rhizoma 4 cm atau lebih, beruas, berkeriput memanjang, tebal 2-4 mm, warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis.
Susunan isi: asam kersik, damar, dan logam alkali.
Kegunaannya adalah sebagai diuretika dalam bentuk dekokta, dosis 4-12 gram.

3. Caricae Radix ( akar pepaya )

Akar pepaya adalah akar cabang Carica papaya L dengan suku Caricaceae. Simplisia ini merupakan potongan-potongan yang lurus atau bercabang, warna coklat muda atau putih kecoklatan, bagian kulit tebal garis tengah 1-3 cm. Rasa pahit khelat

Susunan isi : terutama papaine, terdapat pula K. Mironat mirosin, papayatin, damar dan tannin.

Penggunaannya adalah sebagai sebagai antelmentika dalam bentuk dekokta, dosis 8-12 gram.

4. Meuremiae Tuber (bidara upas)

Bidar upas terdiri dari irisan-irisan umbi Merremia mammosa Hai fillius.Suku convolvulaceae. Umbi berbentuk serupa kerucut warna coklat tua, banyak akar-akar serabut. Panjang 4-10 cm, lebar puncak 1-3 cm.

Susunan isi : damar, zat pahit dan pati.

Penggunaannya : sebagai ekspektoransia, antiseptik (obat kumur).

5. Syzygii Semen (Biji Jamblang)

Biji jamblang adalah biji Eugenia cumini Merr. Suku Mirtaceae.

Susunan isi : minyak menguap 0,5 %, zat penyamak 6 %, Asam galus, Asam elag, pati 40 %, minyak lemak, damar, glukosida yamboiin.

Penggunaannya : Obat kencing manis dalam bentuk infus 2,5-6 gram.

6. Biglobisae Semen (Biji kedawung)

Biji kedawung adalah biji Parkia biglobosa Bentham. Suku leguminosa. Bau seperti petai, rasa agak pahit. Biji bulat memanjang, pipih, dekat tepi biji terdapat garis rusuk melingkar warna coklat tua kehitaman, pangkal biji berwarna coklat kemerahan.

Susunan isi : Glikosida, damar, tannin, garam-garam alkali.

Penggunaannya : Sebagai obat mulas dan obat diare.

7. Tinosporae Cortex (Brotowali)

(Suku Menispermaceae), rasa amat pahit. Simplisia merupakan keping-keping tipis-tipis panjang dengan banyak tonjolan-tonjolan dan beralur memanjang, warna coklat tua kehitaman.

Susunan isi : damar warna hijau kekuningan, alkaloid.

Penggunaan : sebagai tonikum, obat demam.

8. Guazumae Folium (Daun Jati belanda)

Daun jati belanda adalah daun Guazuma ulmifolia Lamarch var. Tomentosa suku Sterculiaceae. Bau aromatik, rasa agak khelat. Helai daun berbentuk bulat telur, ujung daun berbentuk jantung yang kadang-kadang tidak setengkup, tepi daun bergerigi, permukaan daun kasar warna hijau kecoklatan sampai coklat muda. Panjang 8-15 cm.

Susunan isi : Lendir, zat penyamak dan damar alkaloid.

Penggunaan : Obat langsing.

9. Andrograpidis herba (sambiloto)

Herba sambiloto adalah bagian diatas tanah tanaman Andrograpis paniculata Nees suku Acanthaceae.

Pemerian : Tidak berbau dan rasa pahit. Batang tidak berambut tebal 2-6 mm, persegi empat daun bersilang berhadapan, bentuk lidah tombak, panjang 2-7 cm, lebar 1-3 cm, rapuh, tipis tidak berambut, ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecoklatan, permukaan bawah berwarna hijau pucat, tangkai daun pendek.

Susunan isi : Asam karsi, damar, logam alkali.

Penggunaan : Diuretik, antipiretik.

10. Sindorae Fructus (Saparantu)

Separantu adalah buah Sindora sumatrana Minuel. Suku leguminose.

Pemerian : bau lemah, rasa khelat.

Susunan isi : Minyak lemak, pati, zat penyamak, damar, gom.

Penggunaan : Astringensia.

Uji aktivitas antijamur salep dan krim ekstrak daun ketapang Terminalia cattapa L. pada kulit kelinci

Daun ketapang (Terminalia catappa L.) telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat infeksi kulit, oleh karena itu ekstrak etanol daun ketapang dibuat sediaan salep dan krim dan diuji terhadap jamur penyebab dermatomikosis yaitu Trichophyton mentagrophytes.


Aktivitas antijamur dari kedua sediaan tersebut diuji pada kulit punggung kelinci yang diinfeksi jamur Trichophyton mentagrophytes. Hasil menunjukkan bahwa sediaan salep dan krim yang mengandung 10% ekstrak dapat mempercepat penyembuhan infeksi jamur tersebut dibandingkan dengan kontrol. Kesembuhan infeksi yang diobati dengan krim tercapai pada hari 11,0 ± 3,0, sedangkan infeksi yang diobati dengan sediaan salep sembuh pada hari ke 12,7 ± 3,5, dan kontrol sembuh pada hari ke 16,7 ± 6,6. Indeks iritasi salep terhadap kulit adalah 0,33 (dari skor maksimum 3) dan pada mata 9,95 (dari skor maksimum 110) sedangkan krim 10 % menunjukkan indeks iritasi 0,71 pada kulit dan 15,69 pada mata.

Pengaruh temperatur dan kelembaban udara terhadap kelarutan tablet effervescent

Tujuan penelitian adalah menentukan konstanta laju kelarutan tablet effervescent buah markisa pada variasi suhu dan kelembaban udara. Sampel yang digunakan adalah tablet effervescent buah markisa yang terbuat dari granula markisa, aspartam, polietilen glikol, asam sitrat, dan natrium bikarbonat. Penelitian dilakukan pada variasi suhu dan kelembaban udara penyimpanan.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpanan, harga konstanta laju kelarutan juga semakin meningkat. Hal yang sama juga terjadi pada variasi RH penyimpanan yaitu semakin tinggi RH penyimpanan, harga konstanta laju kelarutan juga meningkat. Hasil evaluasi konstanta laju kelarutan (kT,RH) yang merupakan fungsi dari suhu dan RH penyimpanan diperoleh nilai sebesar 0,0138 dengan koefisien determinasi (R2) adalah 0,7337. Hal ini menunjukkan bahwa model matematis yang telah dikembangkan dapat digunakan untuk memprediksi umur simpan tablet.

Pengaruh pemberian ekstrak kering rimpang temu putih (Curcuma zedoria. Rosc.) per oral terhadap beberapa parameter gangguan ginjal pada tikus putih ja

Rimpang temu putih (Curcuma zedoria. Rosc.) secara empiris digunakan untuk mengobati kanker dan biasanya digunakan dalam jangka waktu yang lama. Dari hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan pemberian sediaan tersebut dengan melihat pengaruhnya terhadap gambaran fungsi ginjal tikus putih jantan selama 12 minggu pemberian. Sebanyak 80 ekor tikus putih jantan umur 8 minggu (180-200g) dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok 20 ekor. Kelompok 1 sebagai kelompok kontrol, kelompok 2,3 dan 4 masing-masing diberi ekstrak kering rimpang temu putih dosis 9 mg/200g BB, 18 mg/200gBB dan 27 mg/200 g BB. Ekstrak kering temu putih diberikan setiap hari selama 12 minggu dan sample darah dan urine serta ginjal diambil dengan membunuh 5 ekor tikus per kelompok pada minggu ke 4, 8, 12 dan 16 setelah pemberian sediaan. Contoh serum dianalisis kandungan kreatinin dan contoh urine dianalisis kadar kreatinin, pH dan berat jenis serta bentuk dan gambaran histologik ginjal juga diamati.

Aktivitas ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens) dan daun urang aring (Eclipta prostata (L.)L.) terhadap Pityrosporum ovale

Seledri (Apium graveolens) dan urang aring (Eclipta prostata (L.)L.) secara tradisional digunakan untuk penyubur rambut. Pada penelitiaan ini kami ingin menguji apakah kedua bahan tersebut mempunyai aktivitas terhadap Pityrosporum ovale sebagai jamur penyebab ketombe.
Aktivitas anti Pityrosporum ovale ekstrak etanol herba seledri (Apium graveolens) dan daun urang aring (Eclipta prostata (L.)L.) telah diuji dengan metode difusi agar dan pengenceran agar.

Aktivitas anti Pityrosporum ovale ditunjukkan oleh kedua ekstrak tersebut, tetapi herba seledri menunjukkan efek yang lebih kuat dengan diameter hambatan 16,33  2,08 mm pada konsentrasi 5% b/v sedangkan daun urang aring menunjukkan hambatan 12,67  1,15 mm pada konsentrasi yang sama menggunakan metode difusi agar. Pada metode pengenceran agar, kedua ekstrak masih menghambat sampai konsentrasi 0,11 mg/ml.

Laporan

Laporan PKL RSIA Bunda.doc

PENGERTIAN FARMAKOKINETIK

Berdasarkan Sudut Pandang Farmakologi
Bagi kita yang bergelut dalam dunia farmasi tentu sering mendengar istilah Farmakokinetik namun mungkin tidak semuanya memahami apa itu farmakokinetik menurut ilmu farmakologi.

Seperti halnya pengertian farmakologi yang membahas pengetahuan seputar obat-obatan maka demikian pula halnya dengan farmakokinetik.

Secara gamlang istilah farmakokinetik menurut ilmu farmakologi sebenarnya dapat diartikan sebagai proses yang dilalui obat di dalam tubuh atau tahapan perjalanan obat tersebut di dalam tubuh. Proses farmakokinetik ini dalam ilmu farmakologi meliputi beberapa tahapan mulai dari proses absorpsi atau penyerapan obat, distribusi atau penyaluran obat ke seluruh tubuh, metabolisme obat hingga sampai kepada tahap ekskresi obat itu sendiri atau proses pengeluaran zat obat tersebut dari dalam tubuh.

Farmakokinetik juga dapat diibaratkan “perjalanan obat” atau “petualangan obat” di dalam tubuh manusia. Nah… sudah mengerti kan mengenai arti kata farmakokinetik. Semoga posting kali ini bisa menjawab pertanyaan sebenarnya “apa pengertian farmakokinetik?” atau “maksudnya farmakokinetik itu apa sih?”

Semoga postingan singkat dan sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aspek Farmakologis Obat Analgetik

Obat analgetik atau bahasa simpelnya adalah obat penghilang atau setidaknya mengurangi rasa nyeri pada tubuh. Dalam perkembangan ilmu Farmakologi (enaknya ditambahin kata ilmu walaupun sebenarnya istilah farmakologi sudah mencakup ilmu) obat analgetik ini terbagi pada dua kategori besar yakni Obat Analgetik Narkotik dan Obat Analgetik Non-Narkotik.

Obat Analgetik Narkotik

Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium atau morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.
Obat Analgetik Non-Narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).

Farmakodinamik|Efek Obat Dalam Tubuh

Ok deh.. gak perlu banyak basa basi mungkin saya langsung aja menjelaskan isi postingan sesuai judul di atas yaitu pengertian farmakodinamika dalam perkembangan ilmu farmakologi.

Pengertian farmakodinamika dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik yang telah saya jelaskan pada posting terdahulu saya, jika farmakokinetik lebih fokus kepada perjalanan obat-obatan di dalam tubuh maka farmakodinamik lebih fokus membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh baik dari segi fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh manusia.

Nah... sekarang udah ngerti kan tentang pengertian farmakodinamik dalam ilmu farmakologi tapi dengan bahasa sederhananya aja. Jadi pengertian farmakodinamik sebenarnya lebih fokus kepada efek obat di dalam tubuh.

Farmakoterapi, farmakokinetik dan farmakodinamik sebenarnya masih satu kesatuan alias satu saudara alias serumpun.... hehehehe...

Semoga bermanfaat

Pengenalan Berbagai Istilah dalam Farmakologi

Dalam postingan kali ini, karena Blog seputar Farmasi ini masih tergolong baru maka saya mungkin akan lebih banyak memperkenalkan beragam isitilah yang dipakai dalam ilmu Farmasi atau Farmakologi yang dalam bahasa inggrisnya sering disebut Pharmacology.

Istilah yang akan saya bahas adalah tentang Farmakognosi dalam Farmakologi.

Farmakognosi sendiri sebenarnya adalah cabang ilmu Farmakologi yang mempelajari sifat-sifat tumbuhan dan bahan lain yang merupakan sumber obat. Cabang ilmu ini tidak lagi dipelajari di Fakultas Kedokteran, tetapi merupakan salah satu mata pelajaran penting di Fakultas Farmasi. Seiring perkembangan waktu cabang Ilmu Farmakognosi ini kini memiliki peranan penting dalam perkembangan dunia Farmasi maupun Ilmu Farmakologi di Tanah Air.

Struktur

Daftar SMK Farmasi Jakarta

Buat agan-agan sekalian,,yuk kita kenali lembaga pendidikan farmasi yang ada di Jakarta nihhh

SMF Farmasi Ikifa

Sekolah Menengah Farmasi Tunas Bangsa

Sekolah Menengah Farmasi Caraka Nusantara

Akademi Farmasi Hangtuah Jakarta

Akademi Farmasi Bhumi Husada

Akademi Analisa Farmasi Dan Makanan Caraka Nusantara

Akademi Farmasi Departemen Kesehatan Jakarta

Sekolah Tinggi Kimia Dan Farmasi Industri

Selamat Datang :D

Assalamu'alaikum...
Saya sebagai admin, mempunyai niat untuk berbagi bermacam-macan hal tentang kefarmasian. Walaupun saya tergolong masih pemula soalnya saya nasih duduk di bangku SMF.hehe...
Yang saya harapkan juga disini , mudah-mudahan akan ada banyak ilmu yang saya dapatkan, tapi ilmu itu insya Allah akan saya bagi-bagi kepada agan-agan sekalian :D